Penderita Diabetes Juga Bisa Hamil Sehat. Inilah Yang Harus Dilakukan

Jika Anda penderita diabetes dan ingin memiliki anak, tidak perlu cemas. Sebab, Anda tetap bisa menjalani kehamilan dengan sehat, serta menjadi seorang ibu yang melahirkan bayi dengan sehat dan selamat.

Wanita dengan diabetes yang bisa menjaga kadar gula darah sebelum dan selama hamil berpeluang hampir sama besar dengan wanita tanpa diabetes untuk melahirkan bayi yang sehat

10988363525_a120cdd8ba
Photo Credit: zinlin33 Flickr via Compfight cc

Nah, supaya keinginan ini bisa terwujud, para ibu sebaiknya sudah memulai persiapan matang sejak sebelum hamil. Ikut langkah-langkah berikut untuk menjalani masa persiapan serta kehamilan yang sehat, ya, Bu!

1. Sebelum hamil

Buat calon ibu yang punya berat badan berlebihah, PR yang perlu dilakukan dalam waktu 6 bulan sebelum hamil adalah menurunkan berat badan. Selain itu, perhatikan juga makanan yang disantap sehari-hari ya, Bu!

Studi menyebutkan, kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng saat makan di luar bisa membuat calon ibu lebih berisiko mengalami diabetes kehamilan

Yang menarik, mengonsumsi makanan yang digoreng di rumah malah tidak meningkatkan risiko diabetes gestasional, demikian menurut studi yang dimuat di jurnal Diabetalogia. Selain memperhatikan pola makan, jangan lupakan juga aktivitas fisik dengan berolahraga setidaknya 30 menit sehari, tiga kali seminggu.

2. Trimester 1

Selain menjaga kadar gula darah agar janin terhindar dari risiko cacat lahir, para calon ibu juga perlu memperhatikan pola tidur selama bulan-bulan pertama kehamilan.

Menurut riset, kurang tidur yang dialami oleh ibu hamil dapat menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya diabetes selama kehamilan

Riset yang dimuat di jurnal Sleep Medicine Reviews ini memaparkan, waktu tidur rata-rata yang kurang dari 6 jam berkaitan dengan peningkatan risiko terdiagnosis diabetes gestasional sebanyak 1,7 kali lipat. Sementara para ibu hamil yang tidur kurang dari 6,25 jam tiap malam berisiko 2,84 kali lebih besar mengalami diabetes kehamilan dibandingkan ibu hamil yang tidur lebih dari 6,25 jam per malam. Para ibu hamil ini juga tercatat memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi.

3. Trimester 2

Masalah pertambahan berat badan sering menjadi fokus utama dokter pada triimester ini.

Janin dari ibu hamil yang obesitas dan menderita diabetes kehamilan berisiko lima kali lipat mengalami pertumbuhan berlebihan saat usia kehamilan 6 bulan

Hasil riset yang dimuat di jurnal Diabetes Care menganjurkan para ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter agar kenaikan berat badan selama hamil tidak sampai berdampak buruk terhadap kesehatan. Selain itu, ibu hamil dengan diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mata untuk memastikan kesehatan pembuluh darah di area mata tetap terjaga selama hamil.

4. Trimester 3

Tiga bulan terakhir kehamilan merupakan masa-masa penting sekaligus rawan terjadi komplikasi, baik bagi calon ibu yang menderita diabetes maupun tidak.

Ukuran perut yang semakin membesar membuat ibu hamil lebih banyak duduk dan kurang bergerak. Minimnya aktivitas fisik ini malah bisa membuat berat badan melonjak tidak terkendali, sehingga risiko diabetes gestasional pun meningkat.

Penelitian yang dilakukan University of Warwik menyebutkan adanya kaitan antara depresi yang muncul di masa kehamilan dengan kebiasaan duduk dalam kurun waktu lama. Menurut peneliti, para ibu hamil yang terkena depresi cenderung lebih suka berdiam diri dan duduk, sehingga cenderung kurang bergerak.

Gaya hidup yang kurang bergerak banyak dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan juga diabetes. Agar diabetes kehamilan tidak malah menimbulkan komplikasi bagi ibu hamil dan janinnya, sebaiknya ibu melawan keinginan bermalas-malasan dan lebih banyak beraktivitas.